Ditulis oleh: Miftahul Choir, anggota PUSIK Parahyangan. OPINI, MP – Permasalahan seperti Festival Merah Putih (FMP) tidak terjadi dalam setiap periode. Tidak sering Lembaga Kepresidenan Mahasiswa (LKM) mengalami permasalahan terkait laporan keuangan salah satu acara dan mendapatkan gugatan dari masyarakat. Konsekuensinya adalah LKM dan pihak lain yang terkait harus mengambil
Tag: kontributor
Cashless: Jembatan Menuju Perekonomian Indonesia Maju
Ditulis oleh: Edsel Jeremy, mahasiswa Matematika 2016. OPINI, MP – Cashless adalah kata yang terdiri dari dua kata, yaitu cash yang artinya uang tunai dan less yang artinya kurang atau lebih sedikit. Secara harfiah, cashless memiliki arti yaitu lebih sedikit uang tunai atau kurang uang tunai. Tetapi makna sesungguhnya dari cashless
[OPINI] Keraguan 91 Tahun Kemudian
Oleh: Tanpa Suara Sumpah Pemuda menjadi awal lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia. Mengapa tidak? Pemuda dari seluruh pelosok Nusantara hadir dan mengikrarkan persatuan mereka sebagai sebuah bangsa. Pada zamannya, gerakan masif ini tergolong menakjubkan, mengingat perlunya usaha yang bersungguh-sungguh untuk mengatasi masalah komunikasi dan interaksi antarwilayah. Saya sendiri merasa Sumpah
[CERPEN] Jati Diri
Oleh: Ricky Rialdi Sinaga, mahasiswa Hubungan Internasional 2018 23 Oktober 2004, hari ini aku dan keluarga ku bersiap diri untuk berangkat ke kampung halaman ibu ku. Kami berkunjung hanya untuk sekadar bersilahturahmi, sudah lebih dari 3 tahun keluarga ku tidak melihat saudaranya, terbelenggu rasa rindu, datanglah kami kesana untuk
[OPINI] Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Persatuan Bangsa Bagi Mahasiswa Unpar
Oleh: Muhammad Rizky, mahasiswa Hubungan Internasional 2019 Hari ini, tepat 91 tahun yang lalu, para pemuda berkumpul dari berbagai daerah di Indonesia, mendeklarasikan persatuan melalui 3 poin penting yang tertuang pada ikrar yang dinamakan Sumpah Pemuda. Peristiwa tersebut menjadi tonggak sejarah persatuan Indonesia dalam menghimpun perjuangan bangsa yang kala
[Cerpen] Di Balik Senyum Kemerdekaan
Ada pepatah berkata, “mati satu tumbuh seribu”. Baginya, ketika ia mati, takkan ada lagi yang sepertinya. Arya baru berusia 6 tahun ketika ia pertama bertemu kematian. Walau sudah hampir 20 tahun berlalu, ingatannya masih sangat jelas. Ia berbaring di atas tikar di dalam kamarnya. Ibunya menyuruhnya untuk tetap di kamar
[Cerpen] Apa Benar Indonesia Sudah Merdeka?
“Kek, apa benar Indonesia sudah merdeka?” tanya seorang cucu pada kakeknya ketika mereka sedang menonton siaran langsung upacara kemerdekaan di Istana Negara lewat televisi. “Oh jelas,” ungkap si Kakek dengan lantang. “Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?” tanya sang Kakek kebingungan dengan pertanyaan cucunya. “Kek, apa benar Indonesia sudah merdeka?”
[Opini] Ga Merdeka-Merdeka Banget, sih
Disclaimer: tulisan ini merupakan opini sederhana yang amburadul dari seorang mahasiswa semester muda yang belum pernah menulis sebelumnya. Teringat pada kolom Prof. Ariel Heryanto di Tirto.id, yang mengatakan bahwa sebenarnya proklamasi kemerdekaan kita memang disusun secara terburu-buru, mengambil kesempatan dalam kesempitan, saat Jepang sudah mulai lengah. Demikian juga Pancasila yang
[Puisi] Everythings Are Depend On The Circumstances
Let me ask you a question You seek salvation? Redemption? Sympathy? Or it is attention? A little bit late If someone put the dagger away Just to keep everything quiet Let him scream to death Are you scared? Did you hear death? Did you cheated death? – – – –
[Puisi] Tolong
Tolong Kata apa itu? Tidak ada yang tau arti kata itu Tapi semua orang berseru Mereka, dia, kamu, dan aku Tidak berarti? Tidak ada yang mengerti? Atau tidak ada yang peduli? Berjuta kata tolong terucap Berjuta kali pula terabaikan Menangis, berlari, bersembunyi Sambal berbisik “tolong kami” Penuh