Oleh: Ricky Rialdi Sinaga, mahasiswa Hubungan Internasional 2018 23 Oktober 2004, hari ini aku dan keluarga ku bersiap diri untuk berangkat ke kampung halaman ibu ku. Kami berkunjung hanya untuk sekadar bersilahturahmi, sudah lebih dari 3 tahun keluarga ku tidak melihat saudaranya, terbelenggu rasa rindu, datanglah kami kesana untuk
Category: cerpen
[Cerpen] Di Balik Senyum Kemerdekaan
Ada pepatah berkata, “mati satu tumbuh seribu”. Baginya, ketika ia mati, takkan ada lagi yang sepertinya. Arya baru berusia 6 tahun ketika ia pertama bertemu kematian. Walau sudah hampir 20 tahun berlalu, ingatannya masih sangat jelas. Ia berbaring di atas tikar di dalam kamarnya. Ibunya menyuruhnya untuk tetap di kamar
TOLERANTIA
Hussss!!! Maneh tong ngomong kitu ka si Rico (hus, kamu jangan bicara begitu ke Rico). Gelak tawa teman-temannya seketika terhenti setelah Rahman melerai perbincangan mereka tentang Rico, anak yang pendiam dan merupakan keturunan dari kaum sarane¹. Dia adalah Rico Sapullete anak dari Christian Sapullete yang tinggal di daerah Maluku. Sapulette
[Cerpen] Radiasi Termal
Tadi malam dingin. Sekarang sudah pagi dan saya tidak bisa melihat kamu dengan jelas. Saya juga tidak bisa merasakan tekstur ranjang hijau ini. Kamu menyiram tanaman-tanaman pot di taman loteng rumahmu. Rambutmu jadi tidak begitu hitam di bawah sinar matahari pagi. Ini hari ke tiga kamu lupa menyiram pohon dalam